Peningkatan kesadaran akan skrining non-invasif risiko prediabetes pada komunitas usia produktif

  • Iche Liberty Bagian Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Pariyana Pariyana Bagian Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Eddy Roflin Bagian Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Muhammad Aziz Bagian Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Mira Maulani Fatima Bagian Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Kata Kunci: Skrining, Non-Invasif, Prediabetes

Abstrak

Kelompok masyarakat usia produktif merupakan komunitas yang rentan untuk mengalami prediabetes. Kondisi prediabetes sangat berbahaya karena tidak menunjukkan gejala apapun. Gejala baru dapat dirasakan ketika kadar glukosa darah telah mencapai rentang diabetes. Sehingga salah satu solusi untuk meningkatkan kesadaran komunitas berisiko tersebut adalah dengan memberikan peningkatan pengetahuan yang komprehensif bahwa skrining dengan pengukuran TyG index dan beberapa antropometri tubuh seperti berat badan, tinggi badan, lingkar perut adalah bersifat non-invasif, mudah, dan murah untuk mencegah risiko prediabetes dan progresivitasnya. Universitas Sriwijaya (UNSRI) mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat adalah dengan memberikan sosialisasi mengenai bagaimana meningkatkan kesadaran akan skrining non-invasif risiko prediabetes pada komunitas usia produktif. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu pemberian motivasi berupa promosi kesehatan atau penyuluhan yang berkaitan dengan hal – hal yang dapat meningkatkan kesadaran, skrining kesehatan, serta penilaian hasil kegiatan pemberian motivasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) yang melibatkan 10 orang kader PTM (Penyakit Tidak Menular) dari Puskesmas Sekip, 10 orang Kader PTM FK Unsri, dan 30 orang penduduk usia produktif yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Sekip.

 

Diterbitkan
2020-07-25