Peningkatan kualitas hidup lansia melalui skrining risiko morbiditas dan sosialisasi penerapan pola makan sehat

  • Ardesy Melizah Kurniati Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
  • Nur Riviati Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
  • Syarif Husin Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Syifa Alkaf Bagian Fisiologi dan Fisika Medik, Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Kata Kunci: Skrining, Morbiditas, Pola Makan Sehat, Lansia

Abstrak

Penuaan menyebabkan kemunduran fungsi organ tubuh secara fisiologis. Kualitas hidup dapat lebih menurun bila terdapat penyakit lain yang memperberat keadaan kesehatan orang lanjut usia (lansia). Penyakit kronik degeneratif seperti diabetes dan penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab disabilitas pada lansia. Pola makan dan aktivitas fisik merupakan faktor yang dapat dimodifikasi untuk mencegah timbulnya morbiditas tersebut. Pada lansia yang aktif secara fisik, tetap diperlukan skrining morbiditas dan edukasi pola makan sehat untuk menunjang kesehatannya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari penyuluhan tentang gizi lansia dan pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari pemeriksaan lingkar pinggang, massa lemak tubuh, tekanan darah, kolesterol, dan gula darah sewaktu. Sebanyak lima puluh orang lansia berusia enam puluh tahun ke atas, yang terdiri dari empat puluh dua orang perempuan, dan delapan laki-laki dari komunitas lansia di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang berpartisipasi pada kegiatan ini. Rerata persentase massa lemak tubuh adalah 35,01%+9.03. Sebanyak 6 orang (75%) laki-laki dan 35 orang (83.3%) perempuan memiliki ukuran lingkar pinggang melebihi normal. Terdapat 2 orang (4%) yang memiliki kadar gula darah >200 g/dL, 18 orang (36%) memiliki kadar kolesterol >200 g/dL, dan 12 orang (24%) memiliki tekanan darah >150/90 mmHg. Sebagian besar lansia memiliki obesitas sentral dan memiliki kadar kolesterol sewaktu di atas normal. Terdapat peserta yang memiliki kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah tinggi yang harus mendapatkan terapi. Peserta yang memiliki risiko penyakit disarakan melakukan pemeriksaan lanjutan. Dapat diusulkan program pendampingan diet untuk memperbaiki kondisi obesitas pada kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya.

Diterbitkan
2020-07-25