Penyuluhan terpadu dalam mencegah stunting terkait kesehatan reproduksi remaja dan MPASI

  • Feranita Utama Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Rini Anggraini Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Danny Kusuma Aerosta Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Rico Januar Sitorus Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Nurmalia Ermi Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Najmah Najmah Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
Kata Kunci: Penyuluhan Terpadu, Kesehatan Reproduksi Remaja, Makanan Pendamping

Abstrak

Lebih dari sepertiga balita di Indonesia mengalami stunting dan kondisi tersebut dapat berlanjut hingga usia remaja. Dampak buruk stunting pada anak dapat berupa jangka pendek seperti gangguan tumbuh kembang, rendahnya daya tahan tubuh hingga kematian, sedangkan dampak jangka panjang seperti postur tubuh pendek saat dewasa, performa sekolah dan produktivitas kerja rendah serta kesehatan reproduksi rendah. Kehamilan usia remaja dan makanan pendamping ASI bagi balita yang tidak tepat turut berkontribusi dalam meningkatnya prevalensi stunting. Peningkatan pengetahuan remaja akan kesehatan reproduksi dan bahaya kehamilan usia remaja serta pengetahuan ibu terkait makanan pendamping ASI yang sehat dapat turut mencegah kehamilan remaja dan tentu mencegah stunting pada balita.   terpadu untuk remaja yang bersekolah di SMP Negeri 4 Indralaya Utara dan ibu-ibu di Desa Soak Batok sebagai harapan bisa mendukung program penurunan stunting di Desa Soak Batok Kabupaten Ogan Ilir. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penyuluhan pada remaja meningkatkan pengetahuannya terkait kesehatan reproduksi dan penyuluhan pada ibu-ibu Desa Soak Batok disambut antusias oleh mereka.

Diterbitkan
2024-03-29