Skrining kesehatan mental terhadap mahasiswa baru Fakultas Kedokteran

  • Fatmawati Karim PLP-Bimbingan dan Konseling Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Tri Suciati PLP-Bimbingan dan Konseling Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Ella Amalia PLP-Bimbingan dan Konseling Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Diyaz Syauki Ikhsan PLP-Bimbingan dan Konseling Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Syarifah Aini PLP-Bimbingan dan Konseling Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Kata Kunci: Kesehatan Mental, Mahasiswa Kedokteran Program Sarjana, Deteksi Dini

Abstrak

Kesehatan mental yang baik sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran. Mahasiswa memiliki pola pembelajaran yang berbeda dengan sekolah menengah, sehingga mahasiswa harus dapat beradaptasi dengan proses pembelajaran tersebut. Skrining kesehatan mental mahasiswa baru diperlukan agar dapat diketahui lebih dini. Fakultas Kedokteran (FK) Unsri mempunyai program studi (PS) sarjana seperti Pendidikan Dokter (PSPD), Kedokteran Gigi (PSKG), Ilmu Keperawatan (PSIK) dan Psikologi (PS Psikologi). Proses pendidikan di FK yang berbeda dengan fakultas lain dapat memengaruhi kesehatan jiwa mahasiswa.  Selain itu, banyak permasalahan yang dihadapi selama proses pendidikan, baik dari masalah akademis ataupun non akademis, membuat mahasiswa terhambat dalam pendidikannya. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk  mengetahui  kesehatan mental berupa gangguan mental emosional, tingkat kejenuhan dan motivasi belajar mahasiswa baru program sarjana di FK Unsri.

Hanya 444 dari 513 mahasiswa baru (86,54%) yang terlibat dalam skrining kesehatan mental ini, dengan perincian PSKG (96%), PSPD (94,74%), PSIK (86,07%) dan PS Psikologi (47,83%). Skrining tingkat kejenuhan mahasiswa baru dengan menggunakan kuesioner Boredom Proness Scale (BPS) didapatkan sebanyak 7 (1,58%) mahasiswa baru yang masuk dalam kategori 4 yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari dosen pembimbing akademik. Skrining untuk mengetahui ada gangguan mental emosional dilakukan dengan menggunakan Self-Reporting Questionare (SRQ), dimana didapatkan 34,23% mahasiswa baru dengan gangguan mental emosional. Sedangkan kuesioner SMMS hanya dilakukan untuk mahasiswa PSPD dan PSKG didapatkan 83,01% mahasiswa memiliki motivasi belajar yang baik, sedangkan 16,99% memiliki motivasi yang kurang. Hasil skrining ini bersifat kuantitatif, yang dapat  menjadi masukan dan  data awal bagi dosen pembimbing akademik sehingga proses pendidikan mahasiswa dapat berjalan lancar.

Diterbitkan
2023-07-31